Senin, 20/11/2017 10:45 WIB
Utang Luar Negeri RI Naik 4,5% Jadi US$ 343,1 Miliar
JAKARTA_DAKTACOM: Hingga akhir triwulan III-2017 atau akhir September 2017, jumlah utang luar negeri Indonesia mencapai US$ 343,1 miliar. Angka ini tumbuh 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bila dirupiahkan, total utang luar negeri Indonesia ini mencapai sekitar Rp 4.631 triliun. Utang ini terdiri dari utang publik dan swasta.
Demikian data Bank Indonesia (BI) yang dikutip, Senin (20/11).
Utang luar negeri swasta dalam data tersebut tercatat naik 0,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, setelah pada triwulan sebelumnya utang swasta turun 1,7%.
Sementara utang luar negeri publik (pemerintah dan bank sentral) tumbuh 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan utang luar negeri publik ini lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 7,3%. Perkembangan utang luar negeri ini sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur.
Berdasarkan jangka waktu, komposisi utang luar negeri Indonesia pada akhir triwulan III-2017 tetap didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang.
Utang luar negeri berjangka panjang memiliki pangsa 86,2% dari total utang luar negeri Indonesia, dan pada akhir triwulan III-2017 utang luar negeri berjangka panjang tumbuh 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,5%.
Kemudian, utang luar negeri berjangka pendek tercatat tumbuh 11,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih tinggi dibandingkan dengan akhir triwulan sebelumnya sebesar 10,5%.
Menurut sektor ekonomi, posisi utang luar negeri swasta pada akhir triwulan III-2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih (LGA), serta pertambangan. Pangsa utang luar negeri keempat sektor tersebut terhadap total utang luar negeri swasta mencapai 77%, relatif sama dengan pangsa triwulan sebelumnya 76,6% maupun pada periode yang sama di 2016 yang sebesar 76,9%.
BI memandang perkembangan utang luar negeri pada triwulan III-2017 tetap terkendali. Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan III-2017 tercatat di kisaran 34%, dan bahkan menurun jika dibandingkan dengan triwulan III-2016 yang sebesar 36%.
Selain itu, rasio utang jangka pendek terhadap total utang luar negeri juga relatif stabil di kisaran 13%. Kedua rasio utang luar negeri tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers.
BI terus memantau perkembangan utang luar negeri dari waktu ke waktu untuk memberikan keyakinan bahwa utang luar negeri dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi.
Editor | : | |
Sumber | : | Detik.com |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments