Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 15/11/2017 09:30 WIB

Jamiyyah Persis sudah Biasa Germas, Tinggal Internalisasi

Sekretaris Umum PP Persis KH Haris Muslim LcMA
Sekretaris Umum PP Persis KH Haris Muslim LcMA
BANDUNG_DAKTACOM: Dalam sambutan sekaligus membuka acara orientasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), Ketua Umum PP Persis yang diwakilkan kepada KH. Haris Muslim, Lc.MA, menjelaskan bahwa di jamiyyah Persatuan Islam, program Germas itu sudah biasa.
 
“Bicara kesehatan dan kebersihan, hal itu tak aneh, tak asing lagi bagi umat Islam. Sebab
ajaran quran sunnah mewajibkan kita hidup bersih dan sehat”, tutur Sekretaris Umum PP Persis itu, (14/11).
 
Ust. Haris menjelaskan bahwa dalam setiap ibadah shalat, pasti setiap individu diwajibkan bersih dari hadats. Menurutnya, syariat Islam sudah sejalan dengan perhatian masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan.
 
“Germas itu sudah menjadi keseharian, tinggal kita lebih menginternalisasi kegiatan seperti ini agar terus berperilaku hidup sehat”, tambahnya.
 
Perilaku yang dimaksud, bahasa lainnya ialah akhlak. Dijelaskan oleh Ust haris, bahwa akhlak merupakan sesuatu kekuatan dalam diri yang mendorong untuk berperilaku atau berkelakuan dengan mudah, tanpa harus berpikir mendalam.
 
Membuang sampah ke tempatnya, salah satu contoh yang disebutkan olehnya. Islam dinilainya sudah sangat konsen menyentuh aspek kesehatan dan kebersihan.
 
“Iman itu, ada 79 bagian. Tertingginya; laailaaha illallaah. Terendahnya; buang duri di jalan, artinya perilaku menjaga kesehatan seperti ini bagian dari ajaran Islam”, tutur Ust. Haris
 
Acara orientasi Germas tersebut, dinilai Ust. Haris sebagai upaya mendidik untuk dawam berprilaku sehat yang merupakan syariat Islam. Jika kesadaran ini dikolektifkan, beliau menilai akan tercipta sebuah perubahan positif.
 
“Secara individu kita bertanggungjawab untuk kebersihan dan kesehatan diri kita. Ketika kita tarik ke kesadaran kolektif, dampaknya akan lebih baik”, terangnya.
 
Di hadapan para mudir dan wakamad kesiswaan Pesantren Persis se-Jawa Barat itu, Ust. Haris memotivasi, agar seyogyanya guru atau asatidz bukan hanya mengajar, tetapi juga mentarbiyyah (mendidik).
 
Disebutkan olehnya, bahwa tarbiyyah merupakan pendidikan yang bisa menyesuaikan dengan usia perkembangan seseorang agar berkembang sebagaimana mestinya.
 
Ust. Haris berharap para asatidz mampu menjadi uswah bagi para santrinya dalam bab adab menjaga kesehatan dan kesehatan.
 
“Asatidz mesti menjadi pionir. Alhamdulillah, di beberapa pesantren sudah terlihat implementasinya”, ungkapnya.
Editor :
Sumber : persis.or.id
- Dilihat 1334 Kali
Berita Terkait

0 Comments