Jum'at, 03/11/2017 06:00 WIB
Nasyiatul Aisyiyah Optimis Wujudkan Keluarga Indonesia Tangguh dan Bebas dari Stunting
BANJARMASIN_DAKTACOM: Nasyiatul Aisyiyah adalah salah satu organisasi otonom Muhammadiyah yang berfokus pada perempuan muda dan anak. Nasyiatul Aisyiyah pada usianya yang menginjak 88 tahun ini, terus berupaya untuk mencetak program unggulan yang juga dalam rangka membaktikan diri untuk negeri.
Disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA), Diyah Puspitarini, mengatakan bahwa saat ini PPNA sedang bersikeras untuk menegakkan keadilan di Indonesia, khususnya pada perempuan dan anak. Diyah menyampaikan bahwa saat ini perempuan dan anak di Indonesia sedang dirundung darurat ketidakadilan, diantaranya ketidakadilan hukum, ketidakadilan ekonomi, dan ketidakadilan lainnya.
"Salah satu bentuk ketidakadilan itu banyak terjadi pada kehidupan rumah tangga. Seringkali perempuan menjadi korban kekerasan sehingga kebutuhan keadilan belum tercapai," ujarnya saat memberikan sambutan pada agenda Media Gathering Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah pada Kamis (2/10) di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Lebih lanjut Diyah mengatakan bahwa ketidakadilan yang terjadi pada ranah rumah tangga itu dapat menyebabkan stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang.
"Jika terjadi permasalahan dalam rumah tangga yang kemudian menjadi bibit ketidakadilan bagi perempuan, ini bisa menyebabkan terjadinya stunting pada anak, hal ini harus dihindari," tambahnya.
Diyah mengatakan, berangkat dari latar belakang daruratnya ketidakadilan perempuan dalam rumah tangga, mendorong PPNA untuk meluncurkan suatu program bernama Keluarga Muda Tangguh (KMT). KMT mengajak para keluarga agar berusaha menciptakan keluarga muda yang tangguh, sehingga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dan sejahtera.
"Kami sangat peduli pada permasalahan perempuan dan anak, NA akan selalu berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai solusi untuk kebutuhan umat," jelasnya.
Diyah menyampaikan bahwa program KMT yang memiliki 10 pilar ini merupakan suatu wujud bukti Nasyiatul Aisyiyah dalam membangun bangsa. Diyah menghimbau pada seluruh keluarga untuk mewaspadai bahaya stunting, karena mencegah dan memerangi stunting adalah wujud dari menciptakan keluarga yang sejahtera.
"Peduli stunting itu penting. Kita harus peduli untuk mengupayakan agar keluarga kita menjadi keluarga yang tangguh dan bebas dari stunting," tutup Diyah.
Editor | : | |
Sumber | : | muhammadiyah.or.id |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments