Kamis, 26/10/2017 11:15 WIB
Bank Mandiri Sebut Pangsa Pasar e-Money Bakal Turun
JAKARTA_DAKTACOM: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan pangsa pasar uang elektronik milik perusahaan yang bernama e-Money akan turun tipis menjadi 70 persen pada akhir 2017 dari 80 persen di posisi saat ini.
Direktur Digital Banking dan Teknologi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan, penurunan itu karena dibukanya akses produk uang elektronik milik bank atau penerbit lain.
Rico mengatakan, pada 31 Oktober 2017 nanti ketika pembayaran jalan tol sudah 100 persen menggunakan uang elektronik, ada potensi penurunan omzet transaksi milik Mandiri.
"Kami masih yakin [menguasai pangsa pasar], tapi perkiraan saya [turun jadi] 70 persen akhir 2017," ujarnya seperti dikutip dari, Rabu (25/10).
Per data September 2017, 10,82 juta uang elektronik Bank Mandiri beredar di masyarakat, dengan rata-rata transaksi bulanan lebih dari 39 juta transaksi. Sedangkan nominal transaksinya adalah Rp417,8 miliar per bulan.
Dengan transaksi jumbo itu, kata Rico, Mandiri saat ini menguasai 80 persen lebih transaksi uang elektronik di Indonesia, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan produk Flazz, dan setelahnya produk uang elektronik lain.
Nantinya, pada 31 Oktober 2017, masyarakat boleh membayar jasa tol, dengan lima produk uang elektronik, termasuk e-Money Mandiri, yakni, TapCash dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI), Flazz dari BCA, Brizzi dari PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI), uang elektronik PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk yang "co-branding" dengan Mandiri.
"Kami sih bersama-sama saja. Kami cukup yakin lah karena memang tujuannya untuk gerakan nasional non-tunai," ujarnya pula.
Lebih lanjut, menurutnya, bisnis uang elektronik saat ini belum memberikan keuntungan Mandiri. Pasalnya, untuk bisnis uang elektronik di jalan tol, Mandiri harus membayar 0,3 persen untuk Merchant Discount Rate ke Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Karena itu, kata dia, Mandiri lebih banyak menanggung biaya, ketimbang menangguk pendapatan.
"Tapi ini kan secara jangka panjang. Kalau sekarang memang belum profitable," ujarnya lagi.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, meskipun bisnis duit elektronik belum memberikan keuntungan, pihaknya tetap akan meningkatkan ketersediaan produk tersebut. Hal itu guna mendukung gerakan pembayaran nontunai 100 persen di jalan tol.
"Kami juga akan mengembangkan atau menambah reader (alat pembaca) baru di gerbang tol yang belum memilikinya, termasuk mengembangkan mesin EDC untuk top up atau isi ulang, apakah pakai debet Mandiri maupun top up tunai," katanya.
Editor | : | |
Sumber | : | CNN Indonesia |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments