Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 25/10/2017 09:30 WIB

Kemendagri Malaysia Pelajari Pencetakan Al Quran di Gramedia Cikarang

Kementrian Dalam Negeri Malaysia berkunjung ke Percetakan Gramedia Cikarang
Kementrian Dalam Negeri Malaysia berkunjung ke Percetakan Gramedia Cikarang
CIKARANG_DAKTACOM: Percetakan Gramedia Cikarang mendapat kunjungan dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Malaysia. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat kegiatan di percetakan terutama dalam mencetak Al Quran.
 
"Kita berkunjung ke sini untuk melihat best practice yang dilaksanakan di Indonesia khusunya dalam kawalan (kontrol) percetakan Al Quran," ujar Setiausaha Bahagian Kawalan Penerbitan dan Teks Al Quran, Kementrian Dalam Negeri Malaysia, Nawardi saat berkunjung ke Percetakan Gramedia, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (24/10).
 
Ia menjelaskan usai mengujungi ke lajnah penafsiran Al Quran di Kementrian Agama Indonesia dan percetakan Al Quran, banyak hal yang dapat dipelajari dari Indonesia.
 
"Ada banyak persamaan dan perbedaan, tergantung pada kesesuaian negara masing-masing. Di Indonesia dari segi pengalamannya lebih banyak dari Malaysia. Di Indonesia bermula tahun 1950an, tapi di Malaysia mulai di 1980an. Indonesia lebih berpengalaman dari Malaysia," kata Nawardi.
 
Tidak hanya melihat cara kerja dipercetakan, Nawardi mengatakan dari kunjungan tersebut juga bisa dijalin kerja sama yang baik di kemudian hari.
 
"Sebab itulah kunjungan kita ingin melihat yang terbaik di kedua negara dan melihat di mana persamaan yang bisa dimantapkan antar kedua negara. Kita berharap dengan ini bisa melaksanakan kerja sama lebih baik antar negara anggota di serantau kita lah, seperti Malaysia, Indonesia, Brunei," kata dia.
 
Sementara itu, Nawardi mengungkapkan ada perbedaan kaidah penulisan Al Quran antara Indonesia dan Malaysia, yaitu di segi penandaan.
 
Selain itu, perbedaan lainnya ada pada naskah Al Quran, di mana di Malaysia sendiri memiliki hologram di setiap Al Quran.
 
Nawardi menegaskan, di Malaysia sendiri Al Quran wajib dicetak dilengkapi dengan hologram. Apabila tidak ada hologram, maka akan dikenakan Undang-undang yang berlaku di Malaysia.
 
"So, Al Quran yang dicetak di Indonesia dan akan dipasarkan di Malaysia, kita syaratkan mesti ada tanda hologram yang telah ditetapkan," kata dia.
 
Meski terdapat perbedaan, Nawardi mengatakan akan mencari jalan keluar sehingga tidak menimbulkan masalah baru. Menurut dia, Kompas Gramedia salah satu percetakan yang cukup besar di Indonesia.
Editor :
Sumber : Kompas.com
- Dilihat 1295 Kali
Berita Terkait

0 Comments