Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Senin, 23/10/2017 10:15 WIB

Pemuda Muhammadiyah Diajak Darmabaktikan Diri untuk Negeri

Apel KOKAM Karanganyar
Apel KOKAM Karanganyar
KARANGANYAR_DAKTACOM: Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan para peserta Apel Jambore Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Jawa Tengah, di Alun-alun Kabupaten Karanganyar. 
 
Di hadapan para Pemuda Muhammadiyah, Taufik berpidato secara lantang menyampaikan pesan ajakan agar para Pemuda Muhammadiyah ikut serta mendarmabaktikan diri, jiwa, raga, dan pikiran untuk Bangsa Indonesia. Dia juga menyerukan agar para anggota KOKAM bisa meneladani perjuangan Jenderal Besar Sudirman dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
 
"Para Pemuda-pemuda Muhammadiyah, Pemuda Indonesia pada umumnya, jangan hanya bertopang dagu, berpangku tangan. Mari kita isi kemerdekaan, mari kita darmabaktikan kemampuan yang ada pada Pemuda Muhammadiyah sesuai dengan jiwa sumpah pemuda," ujar Taufik dengan lantang di atas podium di Alun-alun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad (22/10).
 
Apel Jambore KOKAM ini dalam rangka menyabut hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober. Dalam pidato kebangsaan, Taufik, dia juga mengenang pengorbanan Jenderal Besar Sudirman untuk Republik Indonesia. Jenderal Besar Sudirman adalah salah satu kader terbaik Muhammadiyah, dia pernah menjadi kepala sekolah, di Sekolah Dasar Muhammadiyah, ia juga aktif dalam kegiatan kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Selain itu Sudirman juga pernah menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937.
 
"Jenderal Sudirman adalah tokoh panutan kita sebagai Pemuda Muhammadiyah yang berjasa untuk bangsa dan negara kita. Saya berharap insya Allah ke depan dari bumi Karanganyar ini, muncul Jenderal Sudirman yang lain, muncul tokoh-tokoh kebangsaan yang lain," harap Taufik. 
 
Taufik juga mendorong para pemuda Muhammadiyah bisa mengisi hasil dari reformasi politik 1998. Menurut Taufik, demokrasi Indonesia yang memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa tanpa membedakan latar belakang untuk bisa terjun menjadi pemimpin politik. Karena pada masa orde baru, kebebasan berpolitik dibatasi oleh rezim yang berkuasa.
 
Menurut Taufik, berangan-angan menjadi pemimpin politik pada masa orba adalah mimpi di siang bolong. "Ingat pada Orde Baru itu mimpi di siang bolong, tidak ada rakyat yang diberi kesempatan menjadi pemimpin. Sekarang di Karanganyar ini, mantan Ketua  Pengurus Muhammadiyah jadi Bupati Karanganyar," ujarnya.
 
Acara apel ini juga dihadiri oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahniel Anzar Simanjuntak. Menurut Taufik reformasi 98 memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk ikut serta dalam kontestasi perpolitikan nasional. "Sekarang siapapun bisa jadi apapun. Dengan reformasi yang digelar dan digulirkan oleh saudara Amin Rais. Bupati, wakil bupati, wali kota, wakil wali kota, gubernur, wakil gubernur. Bahkan presiden sekalipun, siapapun bisa jadi presiden di republik ini karena reformasi," tandas Taufik disambut tepuk tangan para peserta apel.
 
Taufik juga berpesan, pemuda yang diberikan kesempatan menjadi pemimpin politik jangan sampai tak tentu arah. Harus menjadi pemimpin yang memiliki arah dan tujuan yang jelas, bersikap tegas, dan bisa meneladani sikap kepemimpinan Nabi Muhammad, sidik, amanah, tablig, dan fatonah.
 
"Jangan menjadi pemimpin yang //letha lethe// (tak tentu arah). Jangan menjadi pemimpin yang sok kuasa. Jangan menjadi pemimpin yang karbitan. Tetapi jadilah pemimpin yang sidik, amanah, tablig, fatonah. Berani amar maruf nahi mungkar. Tidak hanya di mulut, tidak hanya retorika, tidak mengejar retorika, tidak mengejar survei-survei, tapi tunjukkanlah darma baktimu untuk NKRI ini," papar Taufik.
 
Menurut Taufik, KOKAM adalah tonggak sejarah perjuangan bangsa, karena KOKAM ikut berkontribusi memberantas komunisme. Selain itu, dia juga mengatakan Muhammadiyah juga memiliki prinsip tolerasi otentik, dan itu sudah ada sejak kelahiran Muhammadiyah 1912. "KOKAM lahir dalam rangka memberantas komunisme tahun 65  yang lalu. KOKAM  benteng terdepan memberantas komunisme untuk menjaga Indonesia yang kita cintai ini. 
Toleransi sudah menjadi ukhwah Muhammadiyah," paparnya.
 
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahniel Anzar Simanjuntak yang memberikan sambutan, meminta kesiapan para anggota KOKAM dalam menjaga dan membela persaudaraan kebangsaan serta mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh sebab itu dia tidak menghendaki ada perpecahan di antara para Pemuda Muhammadiyah. Dengan persatuan yang kuat dan mengamalkan toleransi yang otentik maka KOKAM mampu ikut menjaga dan merawat NKRI dan Pancasila.
 
"Tolerasi yang otentik. Bukan toleransi yang propagandis. Yang tumbuh dari kesadarn diri. Bukan dari sikap keberpuraan. Toleransi tidak boleh menjadi komoditas politik," ujar Dahnil.
Editor :
Sumber : dpr.go.id
- Dilihat 1900 Kali
Berita Terkait

0 Comments