Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 13/10/2017 09:30 WIB

BMI: Penambahan Modal Bank Muamalat untuk Pertumbuhan yang Lebih Baik

bank muamalat
bank muamalat
JAKARTA_DAKTACOM: Penghujung bulan lalu, Senin (25/09), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) secara resmi mulai melakukan proses penambahan modal baru, dengan menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (Minna Padi/PADI).
 
Manajemen Bank Muamalat berharap masuknya modal baru akan meningkatkan permodalan demi mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan.
 
“Muamalat harus menambah modal, karena itu peraturan, untuk supaya ada pertumbuhan yang lebih baik, dalam rangka revitalisasi,” ujar Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat, KH Ma’ruf Amin, dalam rekaman penjelasan resmi dari GM Islamic Business Bank Muamalat, Khairul Fatah.
 
“Itu penjelasan resmi dari Bank Muamalat dan Minna Padi,” ujar Khairul, Jumat (13/10).
 
Dalam penjelasan resmi lainnya secara tertulis, dijelaskan, berdasarkan keterbukaan informasi yang sudah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Muamalat menerbitkan sebanyak-banyaknya 80 miliar lembar saham baru melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 32/POJK.4/2015.
 
PADI, baik sendiri maupun bersama-sama dengan investor lain, akan bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer). Sebanyak 80 miliar saham baru yang akan diterbitkan tersebut merepresentasikan porsi kepemilikan saham minimal 51 persen dengan total modal baru yang akan masuk mencapai Rp 4,5 triliun.
 
Direktur Bisnis Ritel sekaligus Plt Direktur Utama Bank Muamalat, Purnomo B Soetadi berharap, masuknya investor baru dapat mendorong kinerja, meningkatkan size bisnis, dan mengembangkan usaha Bank Muamalat.
 
Terkait kabar yang beredar bahwa Bank Muamalat akan “dicaplok oleh LIPPO”, baik pihak Bank Muamalat maupun PADI telah membantahnya. Kabar tersebut merupakan berita bohong (hoax).
 
“Saya bisa confirm (pastikan), itu tidak benar, enggak benar,” ujar Corporate and Strategic Planner Minna Padi, Harry Danardojo dalam rekaman video tersebut. Hal senada ditegaskan oleh Kiai Ma’ruf.
Editor :
Sumber : Hidayatullah.com
- Dilihat 1307 Kali
Berita Terkait

0 Comments