Senin, 09/10/2017 06:30 WIB
Industri Mainan Terus Alami Penurunan
JAKARTA_DAKTACOM: Asosiasi menyatakan industri mainan anak masih mengalami penurunan pada kuartal III/2017.
Sutjiadi Lukas, Ketua Asosiasi Mainan Indonesia, mengatakan penurunan tersebut disebabkan pembentukan Satuan Tugas Impor Barang Beresiko Tinggi yang berdampak pada pasokan suku cadang mesin. Hal ini pun membuat produksi mainan anak menurun.
"Penurunan produksi sekitar 10% pada kuartal III," ujarnya kepada Bisnis.com, Ahad (8/10).
Selain karena pasokan suku cadang yang terhambat, penurunan produksi industri mainan anak juga disebabkan masalah kerancuan penetapan kode HS oleh pihak Bea Cukai dan Sucofindo sehingga membuat bingung pengusaha.
Pada kuartal II lalu, industri mainan juga mengalami kelesuan karena permintaan masyarakat melemah. Momentum hari raya Lebaran tidak dapat mengangkat permintaan mainan anak, padahal di tahun-tahun sebelumnya, penjualan meningkat selepas hari raya.
Permintaan mainan anak diperkirakan akan semakin menurun karena dengan pembentukan Satgas Penertiban Impor Berisiko Tinggi berpotensi meningkatkan harga mainan.
Lukas menjelaskan selama ini terdapat beberapa importir mainan anak nakal yang melaporkan harga mainan di bawah harga sesungguhnya sehingga pajak yang dibayarkan pun lebih rendah dari yang seharusnya.
Karena hal tersebut, pihak Bea Cukai menerapkan penilaian harga barang impor, sehingga importir harus mau tidak mau mematuhi harga barang impor yang ditetapkan. Masalah pun muncul saat harga yang ditetapkan melebihi dari harga barang sebenarnya.
“Hal tersebut saya proyeksikan membuat harga mainan anak, khususnya yang impor, semakin mahal karena biaya impornya juga semakin mahal. Hitungan saya, minimal kenaikan harga mainan 30% dari harga normal,” jelasnya.
Kendati demikian, asosiasi mendukung kebijakan pemerintah tersebut karena dinilai dapat menghapus persaingan harga yang tidak sehat antara importir nakal dengan importir resmi, yang melaporkan harga barang sesuai dengan harga aslinya. Harga mainan anak di pasar pun, diprediksi akan stabil dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut.
Editor | : | |
Sumber | : | Bisnis.com |
- Pangan Sehat dan Terjangkau, Memang Bisa?
- Serangan Iran ke Israel Bisa Akibatkan Inflasi di Indonesia
- Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri
- Lebih Hemat, Water Kingdom Mekarsari Tawarkan Tiket Presale bagi Pengunjung
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
0 Comments