Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 07/10/2017 17:01 WIB

Menteri Perhubungan Resmikan Stasiun Bekasi Timur

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi

BEKASI_DAKTACOM: Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang meresmikan beberapa sarana perkeretaapian sebagai hasil pelaksanaan proyek "Elektrifikasi Rel Kereta dan Penggandaan Rel Jalur Utama Jawa - Tahap 1", di Stasiun Bekasi Timur, Cibitung (07/10). Peresmian Stasiun Kereta Api Bekasi Timur, Cibitung, dan Pengoperasian KRL Lintas Bekasi - Cikarang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, Plt Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Umiyatun Hayati Tri Astuti, dan Walikota Bekasi, DR. Rahmat Effendi. Sementara dari pihak Jepang, dihadiri oleh Wakil Duta Besar Jepang Kozo Honsei, Kepala Perwakilan Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) Indonesia, dan beberapa personil yang terlibat dalam proyek tersebut.

Proyek ini dimulai untuk merespon terhadap meningkatnya masalah lalu lintas yang terjadi di wilayah JABODETABEK. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kereta api dan efisiensi operasi KRL Lintas Bekasi (Stasiun Manggarai - Stasiun Cikarang) serta secara tidak langsung dapat mendorong pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan di kawasan ini.

"Jalur KRL Lintas Bekasi ini memegang peranan penting dalam rangka proyek pengembangan kereta api Jakarta - Surabaya, yang telah dikonfirmasi untuk direalisasikan sebagai proyek kerjasama Indonesia-Jepang sesuai hasil pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Shinzo Abe pada awal tahun ini", ujar Wakil Duta Besar Jepang, Kozo Honsei dalam sambutannya.

Dengan selesainya proyek ini, sekarang penumpang kereta api dapat menikmati layanan jalur komuter sampai Stasiun Cikarang. Dengan pemasangan sistem sinyal baru pada jalur Stasiun Bekasi dan Stasiun Cikarang memungkinkan kereta berangkat dengan jeda waktu hanya sekitar enam menit, sehingga meningkatkan jumlah kereta dan kapasitas jalur. Dalam proyek ini telah dilakukan pula peremajaan beberapa stasiun untuk memberikan layanan dalam memenuhi kebutuhan penumpang komuter.

"Proyek ini berhasil terlaksana dengan suskes atas kerja sama banyak pihak. Selama pelaksanaan proyek, kami menghadapi berbagai kesulitan dan masalah seperti halnya keterlambatan, namun dalam dua tahun terakhir ini kami mengalami kemajuan yang cukup signifikan dimana akhirnya jalur ini dapat diselesaikan sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat. Di masa depan kami mengharapkan kerja sama yang dapat berlanjut dengan Jepang untuk mengembangkan jalur kereta api di Indonesia yang lebih maju", pungkas Frederik Pongtuluran, ST., MT., Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Double-Double Track (DDT), Satuan Kerja Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten.

Editor : Dakta Administrator
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1318 Kali
Berita Terkait

0 Comments