Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 03/10/2017 11:45 WIB

Pengamat: Media Enggan Sebut Serangan Las Vegas Sebagai Teror

ustadz Harits Abu Ulya
ustadz Harits Abu Ulya
BEKASI_DAKTACOM: Pengamat terorisme dari Community Of Ideological Islamic Analyst (CCIA) melihat bahwa serangan Las Vegas yang menelan 50 korban jiwa sebagai tolok ukur objektivitas media dalam menerbitkan berita.
 
"Serangan brutal di Las Vegas membuat banyak pihak prihatin, tapi di sisi lain juga ada realitas yang juga memprihatinkan. Ini soal obyektifitas pemberitaan oleh beragam media mainstream," ujarnya pada Selasa (3/10).
 
Dirinya melihat bahwa banyak media yang seolah enggan menyebut serangan tersebut sebagai sebuah aksi teror, padahal korban jiwa yang jatuh terhitung banyak.
 
"Kenapa media banyak yang kelu untuk melabeli serangan brutal di Las Vegas sebagai aksi teroris?" kritiknya.
 
Hal ini, lanjut Harits, berbanding terbalik ketika muncul kasus yang terbilang kecil, namun kata teror dan terorisme begitu mudah diumbar sedemikian rupa dalam setiap headline berita.
 
Menurutnya, publik makin sadar bahwa diksi "teroris" atau isu terorisme adalah etalase perang opini dan propaganda, yang terselebung didalamnya ada kepentingan politik global yang kompleks yang tendensius.
 
"Dan ada konvergensinya dengan kepentingan politik rezim lokal yang ikut memainkan isu war on terrorism," tukasnya.
 
Oleh karenanya, ia menghimbau kepada masyarakat untuk mampu mencerna pemberitaan dengan objektif sesuai dengan fakta tanpa terpengaruh framing media.
 
Editor :
Sumber : Rilis CIIA
- Dilihat 1513 Kali
Berita Terkait

0 Comments