Selasa, 19/09/2017 11:00 WIB
Integrasi Elpiji Subsidi ke Bansos Berpotensi Tertunda
JAKARTA_DAKTACOM: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sangsi integrasi subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG/Elpiji) volume 3 kilogram (kg) masuk dalam skema bantuan sosial (Bansos) bisa dimulai pada 2018. Pasalnya, sampai saat ini belum ada laporan mengenai validasi data dari Kementerian Sosial.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, ada kesulitan dalam klasifikasi penerima bantuan elpiji 3 kg sehingga pihaknya belum dapat memastikan waktu seluruh proses ini akan rampung.
"Verifikasi data yang akan diintegrasikan dengan Kemensos masih berproses dengan Pemerintah Daerah setempat. Validasi datanya sampai saat ini belum siap," ungkap Ego di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin malam (18/9).
Saat ini, pemerintah sedang berupaya mengalokasikan elpiji melon bagi masyarakat kurang mampu. Di sisi lain, pertumbuhan penggunaan elpiji melon oleh masyarakat umum juga diturunkan guna mengurangi beban subsidi.
Adapun, pertumbuhan konsumsi elpiji melon pada 2014 dibandingkan 2013 tercatat 14 persen, lalu melemah 11 persen pada tahun berikutnya. Pada 2016 kemarin, pertumbuhan konsumsi elpiji bersubsidi sudah ditekan hingga 8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Jika integrasi subsidi elpiji ke bansos urung terjadi tahun depan, maka pemerintah akan mengimbau 4,37 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) di seluruh Indonesia untuk tidak menggunakan elpiji melon.
Pemerintah juga akan menambah jaringan gas bagi rumah tangga (Jargas) sebanyak 188 ribu sambungan rumah tangga (SR) tahun depan.
"Ini langkah sementara yang bisa kami lakukan untuk mengurangi beban subsidi elpiji untuk tahun 2018," jelasnya.
Melengkapi ucapan Ego, Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Mohammad Iskandar menuturkan, perusahaannya berniat meluncurkan produk baru yakni, elpiji 3 kg non-subsidi jika integrasi subsidi elpiji ke Bansos tidak diberlakukan tahun depan.
Sebelumnya, Pertamina melakukan uji pasar elpiji 3 kg di beberapa daerah, namun ia mengaku belum menerima laporan hasilnya.
"Kami juga akan memanfaatkan produk elpiji non-subsidi kami seperti Bright Gas ukuran 5,5 kg dan menjalankan program kami. Jadi, dua tabung elpiji melon bisa ditukarkan ke satu tabung Bright Gas 5,5 kg," paparnya.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan pelaksanaan integrasi elpiji ke bansos bisa dimulai Februari tahun depan. Integrasi ini merupakan pengganti dari rencana sebelumnya yakni, pelaksanaan distribusi tertutup bagi elpiji 3 kg.
Editor | : | |
Sumber | : | CNN Indonesia |
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
- Summarecon Mall Bekasi Tahap Kedua Segera Dibangun
- Branch Executive OCBC NISP Karawang Tuparev Krisfian Audhi Hutomo Ajak Masyarakat Melek Investasi
- Berikan Tawaran Paket Istimewa ke Tamu, Rumah Makan Bang Jidor Jalin Kerjasama dengan WO
- Bentuk Komitmen, KB Bukopin Gunung Sahari Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Untuk Nasabah Pensiunan
0 Comments