Nasional / Olahraga /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 09/09/2017 11:34 WIB

Keluarga Korban Kembang Api Berterima Kasih Kepada PSSI

Ilustrasi suporter Indonesia
Ilustrasi suporter Indonesia

JAKARTA_DAKTACOM: Keluarga Catur Yuliantono, korban meninggal dunia akibat terkena kembang api suar ("flare") usai laga timnas Indonesia versus Fiji (2/9), menolak untuk terus larut dalam duka.

"Saya rasa semua sudah selesai dan kami ingin kembali melanjutkan hidup sehari-hari," ujar mertua Catur, Nur Hasan, dalam keterangan tertulis Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Jakarta, Jumat (8/9) malam.

Hasan melanjutkan, pihak keluarga juga merasa tidak ada lagi yang perlu dipertentangkan dengan PSSI terkait meninggalnya sang menantu.

Sebaliknya, keluarga justru berterima kasih kepada PSSI yang dengan segera mengambil tindakan sejak awal kejadian hingga Catur dimakamkan.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada PSSI yang ikut mendampingi keluarga hingga proses berakhir," tutur Hasan.

Adapun tersangka pelempar petasan sendiri ditangkap polisi pada Senin (4/9) atau dua hari setelah kejadian.

Tersangka berinisial ARP alias Rico ditangkap di perumahan sebuah perumahan di daerah Bekasi Timur.

"Apresiasi kepada pihak kepolisian yang sudah bekerja keras dari mulai hari kejadian sampai akhirnya bisa menangkap pelaku. Sinergi antara Polri dan PSSI kami harap bisa ditingkatkan demi sepak bola yang lebih baik," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha.

Catur Yuliantono, warga Duren Sawi (berusia 32 tahun), suporter di pertandingan persahabatan internasional Indonesia versus Fiji di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/9), meninggal dunia karena terkena kembang api yang diterbangkan dari tribun selatan ke tribun timur stadion persis usai laga.

Terkait peristiwa ini, PSSI pun menyatakan terus berusaha membenahi manajemen keamanan pertandingan sepak bola atau "football security".

"Pengamanan sepak bola saat Indonesia versus Fiji sebenarnya merupakan uji coba pertama penempatan 130 petugas keamanan terlatih di sekitar stadion. Namun, layaknya pertandingan sepak bola lainnya, ada hal-hal tidak terduga yang akhirnya terjadi," tutur Ratu.

Editor : Dakta Administrator
Sumber : ANTARA News
- Dilihat 2737 Kali
Berita Terkait

0 Comments