Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Senin, 04/09/2017 11:30 WIB

Setnov: Duka Rohingnya Duka Kita Bersama

Ketua DPP Golkar Setya Novanto saat menghadiri Musda Golkar Kota Bekasi ke IV
Ketua DPP Golkar Setya Novanto saat menghadiri Musda Golkar Kota Bekasi ke IV
JAKARTA_DAKTACOM: Dunia perlu berduka atas tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingnya di negara bagian Rakhine, Myanmar. Tragedi ini tidak ada sangkut pautnya dengan masalah agama, melainkan murni konflik multidimensi. Duka warga Rohingnya jadi duka Bangsa Indonesia pula.
 
Ketua DPR RI Setya Novanto menyampaikan hal ini dalam rilisnya yang diterima Parlementaria, Senin (04/9). Sebagai bagian dari komunitas Internasional, Indonesia telah menunjukkan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan komitmen menjaga perdamaian dunia. 
 
“Saya mengapresiasi langkah cepat Presiden Jokowi mengirim Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar untuk melakukan berbagai pertemuan dengan para pejabat terkait di Myanmar,” kata Novanto.
 
DPR RI melalui peran diplomasi parlemen, lanjutnya, tidak tinggal diam. DPR RI akan membawa tragedi kemanusiaan Rohingnya ke World Parliamentary Forum yang diselenggarakan pada 6-7 September di Bali. Diharapkan ada resolusi bersama dari negara-negara peserta sidang untuk mengutuk tragedi kemanusiaan ini. DPR juga akan membawa masalah ini ke ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (Majelis Parlemen ASEAN).
 
Parlemen di kawasan ASEAN diimbau memberikan satu suara yang sama, yaitu mendesak Pemerintah Myanmar sebagai anggota ASEAN, menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di dalam negerinya, sebagai bagian dari komitmen menjaga stablitas keamanan dan perdamaian di ASEAN. Pemerintah Myanmar tak boleh menutup mata atas masalah ini.
 
Sekjen PBB periode 1997-2006 yang kini menjabat Komisi Penasihat Khusus untuk Rakhine, Kofi Annan menggambarkan, wilayah Rakhine sebagai wilayah termiskin di Myanmar yang selama bertahun-tahun mengalami krisis pembangunan, HAM, dan keamanan. “Bahkan, tak menutup kemungkinan DPR RI juga akan membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB dan sudah menunjuk Jaksa Agung Republik Indonesia periode 1999-2001 Marzuki Darusman sebagai Ketua Tim Pencari Fakta PBB untuk Myanmar.
 
Rekomendasi tim ini akan diserahkan ke Dewan HAM PBB untuk selanjutnya menjadi bahan masukan bagi PBB dalam mengambil sikap maupun keputusan. “Sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, ditunjuknya Bapak Marzuki Darusman memperlihatkan kepada dunia bahwa anak bangsa diakui kiprahnya dalam diplomasi internasional. Mari kita dukung dan doakan agar Marzuki Darusman bisa menjalankan amanah ini dengan baik,” harap Novanto.
 
Tragedi etnis Rohingnya jadi perbincangan di dalam negeri. Ketika banyak negara menolak pengungsi Rohingnya, Indonesia justru menyambutnya dengan tangan terbuka. Sejak Januari 2017, pemerintah Indonesia telah mengirim 10 kontainer bantuan makanan, obat-obatan, dan membangun sekolah. Oktober nanti, rencananya Indonesia akan membangun rumah sakit.
 
“Presiden Jokowi juga menginstruksikan Duta Besar kita di Bangladesh untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingnya di sana. Berbagai langkah yang telah ditempuh pemerintah maupun DPR RI bukan berarti Indonesia ingin ikut campur terlalu dalam terhadap persoalan dalam negeri Myanmar. Ini murni sebagai solidaritas Bangsa Indonesia terhadap saudara-saudara kita yang sedang menghadapi tragedi kemanusiaan. Solidaritas ini melewati sekat-sekat perbedaan negara dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,” ucap Novanto. 
Editor :
Sumber : dpr.go.id
- Dilihat 1519 Kali
Berita Terkait

0 Comments