Jurnal Haji /
Follow daktacom Like Like
Senin, 04/09/2017 06:15 WIB

Menag gelar doa bersama untuk Rohingya di Daker Makkah

Menag gelar doa bersama untuk Rohingya di Daker Makkah
Menag gelar doa bersama untuk Rohingya di Daker Makkah
MAKKAH_DAKTACOM: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak jemaah haji, khususnya jemaah Indonesia, untuk mendoakan masyarakat muslim Rohingya agar segera terbebas penderitaannya. Saat ini etnis Rohingya di Rakhine tengah menghadapi tekanan berupa aksi kekerasan militer oleh rezim berkuasa Myanmar.
 
Menurut Menag, doa adalah salah satu cara umat Islam untuk membantu sesamanya yang sedang mengalami cobaan atau masalah. Bagi para jemaah haji, berdoa jauh lebih baik ketimbang melakukan hal lain yang tak lebih produktif. 
 
"Tanah Suci memiliki arti yang istimewa terutama di musim haji. Ada sejumlah tempat dan waktu yang mustajabah. Jika jemaah haji yang hakikatnya adalah tamu-tamu Allah berdoa di tempat tersebut di waktu yang tepat, insya Allah doanya akan dikabulkan," terang Menag usai menggelar Doa Bersama untuk Rohingya di Daker Mekkah, Ahad (03/09).
 
Doa bersama ini diikuti oleh delegasi Amirul Hajj dan para petugas Daker Makkah. Acara yang diawali Magrib berjamaah disertai pembacaan Qunut Nazilah ini diisi dengan pembacaan Ratib Al-Attas yang dipimpin oleh Naib Amirul Hajj KH Musthafa Aqil Siradj. Adapun pembacaan doa dipimpin oleh KH Harits Sodaqah.
 
Selain doa yang dikhususkan bagi keselamatan masyarakat Rohingya, Menag berharap jemaah haji juga mendoakan pemerintah agar lancar dan berhasil dalam menjalankan skenario mengatasi krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. Saat ini pemerintah RI telah melakukan berbagai langkah konkret terkait krisis tersebut. 
 
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, hari ini Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi bertolak ke Myanmar untuk melakukan lobi politik. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi dengan sejumlah pihak terkait di luar negeri, termasuk PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa). Komunikasi intensif ditempuh untuk mempermudah upaya penghentian kekerasan, perlindungan warga, akses bantuan keselamatan, rekonsiliasi demokratisasi dan pembangunan inklusif, hingga tercapainya solusi final atas krisis.
 
Sebelumnya, pemerintah telah memfasilitasi pembentukan aliansi kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar yang beranggotakan 11 ormas Islam dan lembaga sosial. Pemerintah juga telah membangun rumah sakit dan fasilitas pendidikan di Rakhine. Langkah ini merupakan bentuk sinergitas pemerintah dengan masyarakat dalam mengatasi krisis dengan cara konkret.
 
"Pemerintah jelas tidak tinggal diam terhadap masalah ini. Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan secara konkret. Marilah bahu membahu membantu Rohingya dengan cara yang produktif," kata Menag.
 
Menag juga mengajak jemaah untuk mendoakan Pemerintah Myanmar agar diberi kesadaran untuk lebih mengedepankan sisi kemanusiaan. Untuk alasan apa pun, Pemerintah Myanmar wajib melindungi harkat dan martabat kemanusiaan masyarakat Rohingya.
 
“Saya juga minta Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk menyampaikan kepada seluruh kloter dan pembimbing ibadah agar mengajak jemaah haji mendoakan saudara kita di Rohingya saat berada di tempat mustajabah,” tandasnya.
Editor :
Sumber : Kemenag.go.id
- Dilihat 1215 Kali
Berita Terkait

0 Comments