Massa Protes Kekerasan Rohingya, Kedubes Myanmar Didemo
JAKARTA_DAKTACOM: Sejumlah orang melakukan aksi demo di depan kantor Kedubes Myanmar, Jl Agus Salim, Jakarta Pusat. Mereka yang mengatasnamakan diri Kaum Profesional Indonesia untuk Solidaritas Muslim Rohingya itu memprotes pembantaian yang terjadi terhadap kaum Rohingya di Myanmar.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, massa tiba di depan kantor Kedubes Myanmar pada Sabtu (2/9/2017) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka membawa sejumlah atribut, seperti poster dan ikat kepala.
Sesampai di depan Kedubes Myanmar, pendemo menyampaikan orasi dari atas mobil komando. Mereka meminta pemerintah Myanmar bertindak atas kejadian ini.
"Kami mendesak Aung San Suu Kyi tidak hanya diam untuk menghentikan kekerasan dan pembantaian terhadap kaum Rohingya. Jika tidak, Aung San Suu Kyi tidak pantas mendapatkan Nobel Perdamaian," kata koordinator aksi Ichsan Loulembah.
Massa juga meminta pemerintah Indonesia menerima pengungsi Rohingya dan melakukan langkah diplomatik.
"Mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk menerima para pengungsi Rohingya untuk sementara waktu sambil mengambil langkah-langkah diplomatik yang lebih tegas terhadap Myanmar," ujarnya.
Sejumlah aparat kepolisian berjaga di lokasi. Selain mengamankan jalannya aksi, polisi mengatur lalu lintas di Jalan Agus Salim.
Hingga pukul 10.27 WIB, massa masih berkumpul di depan Kedubes Myanmar. Orasi juga masih dilakukan menggunakan pengeras suara di atas mobil.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | detikNews |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments