Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 31/08/2017 13:30 WIB

PBNU: Hari Raya Kurban Sarat Pesan Kemanusiaan

helmy faishal
helmy faishal
JAKARTA_DAKTACOM: Idul Adha atau hari raya kurban yang tahun ini ditetapkan pemerintah jatuh pada Jumat, 1 September 2017 besok merupakan momen yang penuh dengan pesan kemanusiaan.
 
Menurut Sekjen PBNU HA. Helmy Faishal Zaini, dalam konteks ajaran berkurban, Tuhan mengajarkan bahwa pengorbanan itu berat untuk dilakukan. Pengorbanan dan keikhlasan akhirnya membuahkan hasil. Ismail tidak jadi terkorbankan, sebab Allah menggantinya dengan kambing yang dibawa oleh Jibril 'alaihis salam. 
 
“Dalam konteks kebangsaan, ajaran kurban memiliki nilai-nilai yang relevan untuk diteladani saat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain: soal nilai pengorbanan. Apa yang dilakukan oleh Ibrahim adalah pengorbanan yang luar biasa. Ia mengesampingkan dan menegasikan egonya,” ujar Helmy, Kamis (31/8) di Jakarta.
 
Dalam berbangsa dan bernegara yang bhinneka seperti Indoenesia, yang pertama-tama harus kita negasikan adalah ego masing-masing antara kita. Jika masing-masing mengedepankan egonya, maka yang terjadi adalah perpecahan. 
 
Pria kelahiran Cirebon ini menerangkan, para pendiri Negara kita sudah memberikan contoh yang nyata. Dengan penuh kesadaran dialetkita menegasikan egosentrime itu terekam dalam perumusan Pancasila.
 
Dari sisi kemanusiaan, lanjutnya, dalam hal ini ajaran kurban memberikan pesan kepada kita semua bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat hidupnya bagi sesama. 
 
Kebermanfaatan itu tentu saja merupakan dimensi sosial dalam beragama. Ajaran kurban dengan jalan menyembelih hewan ternak dan membagi-bagikannya kepada kaum yang berhak merupakan ajaran yang luhur soal bagaimana berbagi dan menghargai kemanusiaa.
 
“Pesan ini sangat kuat dan penting untuk direnungkan di tengah gejala kehidupan yang sangat tidak menghargai kemanusiaan akhir-akhir ini,” jelas Helmy.
 
Saat dunia diliputi dengan pelbagai macam pandangan hidup yang negatif seperti indivualisme dan premanisme sebagaimana yang terjadi pada peristiwa pembakaran pencuri ampilifier mushalla di Bekasi, makna ajaran Qurban menjadi penawar dengan ajaran kemanusiaan dan indahnya berbagi terhadap sesama.
 
Momen idul kurban atau Idul Adha ini penting untuk kita maknai sebagai titik pijak untuk terus merenungkan bagaimana penghargaan kita terhadap nilai-nilai universal yang diajarkan oleh agama. 
 
“Tanpa permenungan dan penghayatan yang baik, agama hanya akan berhenti pada sebatas ritual yang simbolik dan tak bermakna. Selamat idul adha. Selamat mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tutup Helmy. 
Editor :
Sumber : nu.or.id
- Dilihat 1447 Kali
Berita Terkait

0 Comments