BEKASI_DAKTACOM: Pilkada serentak pertama menjadi hal baru di Kota Bekasi, demikian ungkap Ketua KPUD Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi. Pihaknya mengatakan jika Pilkada serentak harus diikuti pengetahuan dan berkaca pada Pilkada DKI Jakarta, untuk menjadi bahan pembelajaran di Kota Bekasi dan anggota KPUD Pusat, Pramono.

Selain itu seminar juga menghadirkan KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat yang akan menyampaikan pengalaman agar dapat menjadi pelajaran pada Pilkada Kota Bekasi 2018 mendatang. KPUD tidak dapat bekerja sendiri tapi sebagai penyelenggaran dan melibatkan semua unsur.

"Yang kita laksanakan harus membawa hal positif bagi Pilkada Kota Bekasi 27 Juni 2018 mendatang," kata Ketua KPUD Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi.

Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan, Very Lumban Gaul mengatakan pesta demokrasi di harapkan dapat transparan, integritas dan jujur. Ada 119 Kabupaten dan Kota yang akan menggelar Pilkada, termasuk di Kota Bekasi.

2,7 juta penduduk Kota Bekasi yang juga mitra DKI Jakarta dikenal sebagai miniatur NKRI, karena plural. Dan diharapakan dalam Pilkada nanti komunikasi harus terjaga jangan sampai ada konflik.

"Kita punya potensi kekayaan, saat ini pemerintah menekankan adanya kesamaan, kebersamaan dan persamaan hak bagi semua warganya," ungkap Very.

Dalam Pilkada diharapakan integritas, kejujuran dan transparan agar Kota Bekasi tetap aman dan tentram. KPUD dituntut memberikan pemahaman bagi para ormas, OKP dan masyarakat agar nantinya partisipasi meningkat dan Pilkada tetap aman dan nyaman.

"KPUD harus transparan, jujur dan akuntabel, sehingga Kota Bekasi tetap aman," ungkap Very.