Pilkada Serentak /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 22/08/2017 08:00 WIB

IDM: Pilgub Kalbar Harus Waspadai Calon Tunggal

Pilkada serentak
Pilkada serentak
JAKARTA_DAKTACOM: Lembaga survei Indonesia Development Monitoring (IDM) menggelar riset jelang pelaksanaan Pilkada Kalimantan Barat 2018 mendatang. Survei dilakukan untuk mengetahui tingkat elektabilitas dari 7 tokoh yang digadang-gadang akan meramaikan pesta rakyat lima tahunan itu.
 
Direktur Eksekutif IDM, Fahmi Hafel mengatakan bahwa survei yang digelar dari tanggal 6 sampai 15 Agustus lalu melibatkan 1.984 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Adapun Margin of error lebih kurang 2,2% dengan tingkat kepercayaan 95%.
 
"Hasilnya, Mantan Bupati Sintang Milton Crosby, memperoleh tingkat keterpilihan (elektabilitas) paling tinggi dengan 28,7%, disusul Walikota Pontianak Sutarmidji dengan 22,7%, Aggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Kalbar Lasarus 10,1%, Bupati Kayong Utara Hildi Hamid 8,7%, putri dari Gubernur Kalbar saat ini yang juga Bupati Landak Karolin Margareth Natasha 7,7%," kata Fahmi dalam keterangan pers yang diterima wartawan, pada Senin (21/08).
 
Fahmi kemudian mengulas soal putri Gubernur Kalbar Cornelis, Karolin Margareth Natasha yang hanya memperoleh 7,7% padahal bapaknya merupakan Gubernur petahana selama dua periode.
 
"Ini menggambarkan bahwa masyarakat Kalimantan Barat menolak adanya politik dinasti dalam kepemimpinan di Kalbar. Dan kalau melihat terpilihnya Karolin sebagai bupati Landak pada 2017 lebih disebabkan karena adanya pemborongan partai-partai sehingga Karolin hanya melawan kotak kosong," jelasnya.
 
Oleh karena itu, Fahmi mengatakan bahwa IDM menyarankan agar partai partai politik yang menjadi pengusung Pilgub Kalbar, untuk tidak melakukan jual beli rekomendasi untuk mendukung seseorang menjadi calon tunggal pada Pilgub Kalbar 2018.
 
"Karena akibatnya akan sangat fatal. Jika terjadi calon tunggal seperti di kabupaten landak ketika itu, maka suara-suara partai selain PDIP di Kalbar akan habis pada Pileg di 2019 nanti," terangnya.
 
"Dan khusus untuk Gerindra yang akan mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres di 2019 maka tingkat keterpilihan di Kalbar akan semakin rendah di bawah Capres dari PDIP," pungkasnya.
Reporter :
Editor :
- Dilihat 983 Kali
Berita Terkait

0 Comments