Rabu, 16/08/2017 07:45 WIB
Kebijakan Ganjil-Genap Diuji Coba di Tol Cikampek Pekan Depan
JAKARTA_DAKTACOM: Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menguji coba kebijakan pembatasan kendaraan berdasarkan nomor plat ganjil-genap di ruas tol Cikampek mulai pekan depan.
Kebijakan itu merupakan satu dari sejumlah alternatif solusi yang digagas pihak Kemenhub dalam rangka meminimalisasi kemacetan dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya yang semakin parah akibat sejumlah proyek pembangunan infrastruktur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (15/8) kemarin menjelaskan, latar belakang penerapan kebijakan itu karena banyak masukan dari masyarakat mengenai pergerakan kendaraan dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya yang sangat lamban.
Meski kebijakan ganjil-genap ini bukan satu-satunya cara, pihak BPTJ mengaku siap untuk mulai menerapkan uji coba pekan depan.
"Ganjil-genapnya mulai dari tol Bekasi Barat hingga keluar tol Semanggi (dan sebaliknya). Kebijakan ini bersifat push, artinya mendorong orang yang menggunakan kendaraan pribadi naik angkutan umum," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono saat dihubungi, Selasa malam.
Menurut Bambang, skema penerapan ganjil-genap di ruas tol Cikampek akan sama dengan yang diberlakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di ruas Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin. Kesamaan yang dimaksud adalah penerapan ganjil-genap hanya pada jam-jam sibuk, yaitu pada pagi dan sore hari.
Bambang memperkirakan, jika efektif, kebijakan itu dapat mengurangi tingkat kemacetan hingga 50 persen. Pihaknya mencatat, ada sekitar 40 ribu kendaraan yang melaju dari Bekasi menuju Jakarta maupun sebaliknya setiap hari.
Menhub Budi mengungkapkan, selain kebijakan ganjil-genap, dia merencanakan rekayasa lalu lintas serta penyediaan puluhan unit bus untuk warga Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya.
Dua langkah itu masih dikaji lebih lanjut BPTJ. Namun Budi membayangkan solusi bus bisa efektif karena disiapkan dalam jumlah besar.
"Kami akan sediakan bus yang guided dengan polisi, katakanlah lima apa sepuluh (bus) sekali jalan, dan kami sediakan paling tidak 60 sampai 100 bus," kata Budi.
Budi berharap, kebijakan untuk mengurangi kemacetan bisa berjalan baik sejalan dengan pembangunan infrastruktur di sana yang berlangsung lancar tanpa kendala. Proyek yang sedang dikerjakan adalah MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit), hingga tol Jakarta-Cikampek elevated.
Editor | : | |
Sumber | : | Kompas.com |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments