Pilkada Serentak /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 12/08/2017 10:36 WIB
Bekasi Jelang Pilkada 2018

Siapa Berani Melawan Petahana di Pilkada Kota Bekasi?

Siapa Berani Melawan Petahana di Pilkada Kota Bekasi
Siapa Berani Melawan Petahana di Pilkada Kota Bekasi

BEKASI_DAKTACOM: Pilkada Kota Bekasi akan berlangsung pada 27 Juni 2018 mendatang. Sejumlah partai politik sedang berlomba merebut hati masyarakat Kota Bekasi agar memilih calon yang nantinya diusung menjadi calon walikota. Masing-masing parpol juga sudah melakukan penjaringan internal untuk mendapatkan rekomendasi dari masing-masing Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Siapa yang layak memimpin Kota Patriot selama 2018-2023?

Forum Jurnalis Bekasi (FORJAS), Dakta Media Group dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menginisiasi digelarnya pilkada yang aman, kondusif dan kredibel dengan menggelar diskusi publik "Mencari Calon Walikota Bekasi 2018" di Graha Hartika Wulan Sari Bekasi Selatan Kota Bekasi.

Adalah Dhany Wahab (Manager Program Dakta) dan Handika Nur Alam (Dewan Etik FORJAS) yang memandu jalanya diskusi yang dihadiri para pimpinan partai, KPU Kota Bekasi, akademisi, mahasiswa dan ormas serta LSM.

"Sebagai media informasi dan edukasi yang ada di Kota Bekasi Dakta memiliki tanggungjawab untuk ikut melakukan voters education," ungkap Dhany Wahab disela acara.

Di lokasi yang sama Ketua FORJAS, Bayu Samudra, mengungkapkan kondisi Kota Bekasi akan menghadapi ajang politik lima tahunan, dan sebagai pewarta FORJAS ingin menghadirkan berita yang mencerahkan dan mencerdaskan pemilih dengan menghadirkan para narasumber yang kompeten baik dari unsur partai, pengamat hingga mahasiswa.

"Berita yang akurat ingin kita hadirkan dengan narasumber yang kompeten dan bisa menjadi barometer pemberitaan Pilkada kota Bekasi," ungkapnya.

Dalam diskusi terungkap bahwa semua parpol berupaya kadernya dapat maju dalam Pilkada mendatang, mereka berkomitmen para calon yang akan dimajukan bebas dari narkoba, loyal kepada masyarakat dan berintegritas tinggi. Kampanye yang akan dihadirkan nantinya tidak mengadung unsur sara serta peduli kepada hak kaum perempuan.

PDI Perjuangan yang memiliki 12 kursi di DPRD dan memenuhi syarat pencalonan minimal 10 kursi, mengaku siap maju mengusung kadernya sendiri. PKS dan Partai Gerindera mengakui sudah bersekutu dan siap maju dalam pilkada mendatang baik akan bergabung dengan partai lain atau mengusung kader internal. Yang paling awal menentukan bakal calon adalah partai Golkar yang sudah memastikan Rahmat Effendi (petahana) setelah mendapat rekomendasi DPP Partai Golkar. Tidak tanggung-tanggung Golkar mengaku sudah membuka "warung" dengan koalisi besar parpol (Golkar, Hanura, PKB, PPP, Demokrat, PAN, Nasdem dan Perindo).

Kemungkinan ada tiga koalisi yang dapat ditarik dari hasil diskusi, namun  Partai Golkar mengaku masih membuka peluang untuk menggandeng partai lain seperti PDIP, PKS dan Gerindra. Jika memang Golkar akan menggandeng PKS - Gerindera maka PDIP kemungkinan akan maju sendiri. Begitu juga sebaliknya jika Golkar dan koalisi besarnya akan menggandeng PDIP maka kemungkinan PKS - Gerindera akan maju sendiri.

Pada Diskusi masing-masing partai juga mengatakan masih berkomunikasi dengan seluruh parpol lain untuk berkoalisi.

 171 daerah se Indonesia nantinya akan menggelar pilkada pada 27 Juni 2018 . KPUD terus melakukan
persiapan dan soaisialisasi teknis seperti dikatakan ketua KPU Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi. Menurutnya regulasi aturan KPU mengingat pilkada serentak maka sesuai UU Pemilu aturanya akan di produksi KPU pusat.

"Yang masih bisa kita lakukan adalah sosialisasi dengan menggandeng stakeholder, media, ormas dan bagi para parpol diharapkan dapat menghadirkan calon yang terbaik, mengingat Pilkada 2012 hanya ada 48 persen partisipasi pemilih, hal ini bisa saja karena Parpol belum bisa menghadirkan calon yang sesuai harapan Masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, selain sosialisasi semua kalangan baik parpol maupun non parpol serta para tokoh, figur, kandidat akan menjadi magnet bagi para pemilih untuk ikut dalam pilkada kedepan. Partai yang memperoleh kursi 20 persen di DPRD tentunya bisa menyalonkan sendiri tanpa harus berkoalisi sesuai dengan UU Pilkada.

"Yang tidak bisa ikut karena kurang dari 20 persen maka harus gabungan suara dengan partai lain. Untuk tahapannya adalah bagi calon perseorangan bulan September harus sudah daftar dan dari parpol awal Januari 2018," Kata Ucu lagi.

Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Bekasi, Anim Imamudin mengatakan bahwa PDIP Kota Bekasi saat ini berhasil mendapatkan 12 kursi di DPRD Kota Bekasi sehingga memiliki tiket untuk mengusung calon Wali Kota sendiri.

"PDIP masih punya kesempatan meski tanpa koalisi. Tapi didalam politik tetap harus bangun komunikasi dengan partai lain. Terkait partisipasi pemilih adalah tugas KPUD untuk sosialisasi sejak dini, apalagi kedepan pemilu serentak Jawa Barat dan di Jawa Barat sendiri ada 16 Kota dan Kabupaten," ungkap Anim.

Jika pasangan atau koalisi Gubernur tidak sama dengan koalisi yang di kota dan kabupaten, maka itu yang harus dicarikan solusi terbaiknya mengingat pilkada serentak. Dan untuk internal partai masih menurut Anim yang akan dimajukan sudah dilakukan tes bebas narkoba dan psikotes lainnya.

"Saat ini masih ada nama bakal calon yang diajukan ke DPP adalah saya Anim Imamudin,  Muchtar Muhammad,  Lilik  Haryoso dan Engkus Prihatin itu sudah berdasar survey internal PDIP," katanya.

Sekjen Golkar Kota Bekasi, Heri Budi Susetyo mengatakan jika saat ini Golkar sedang membangun koalisi yang punya visi sama tanpa mereka harus meminta menjadi Wakil Walikota mendampingi Rahmat Effendi yang akan dimajukan dalam Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.

"Kita punya mekanisme untuk memajukan calon, diantaranya tentukan kader terbaik 2018-2023, ketua DPD adalah Walikota sehingga dapat poin, survey yang sudah ditempuh Bapilu ada tiga survey dan Pak Ketua paling baik hasil surveynya, serta kita sudah konsultasi dengan DPD Jawa Barat dan DPP, berdasar survey yang sudah dilakukan menyarankan Pak Rahmat paling tepat akan dicalonkan kembali," kata Heri.

Perihal koalisi besar yang digagas Partai Golkar dengan makan bersama dalam pertemuan delapan partai disepakati Ketua DPD Golkar Kota Bekasi akan dimajukan. Partai-partai ini memiliki satu visi agar Bekasi lebih maju, dan bukan harus menjadi wakil.

"Kita belum bicara nomor dua dan apa yang diberikan, alhamdulilah semua positif nilai kinerja Pak Wali selama ini sudah baik, kita sudah menjalin koalisi dengan Demokrat, Hanura, PAN, PPP, Nasdem, Perindo dan PKB .terkait isu mencontoh Kabupaten Bekasi yang bakal jadi pendamping sama-sama kader Golkar, Heri mengaku belum dengar pasti ada proses panjang koalisi yang juga harus kita hargai," katanya.

Heri menegaskan koalisi Kota Bekasi tidak harus mencontoh DKI Jakarta atau Kabupaten Bekasi, bisa saja nantinya akan melanjutkan koalisi dengan PKS atau bahkan PDIP. Namun diakuinya hingga saat ini meskipun sudah ada nota koalisi namun belum mengerucut pada nama yang akan di majukan menjadi calon Wakil Walikota nantinya.

"Kita mau tak mau lanjut koalisi, sudah
persiapan membentuk koalisi, penjaringan penyaringan survey internal sudah dilakukan, namun belum ada yang disepakati akan jadi calon Wakil," katanya.

Sementara Ketua DPC Gerindra, Ibnu Hajar Tanjung mengatakan di internal partainya sudah bersekutu dengan PKS dan saat ini sudah ada penjaringan bakal Calon. Pihaknya mengakui bahwa
survey salah satu variabel penting.

"Kita sudah penjaringan dibarengi persiapan koalisi yang masih dinamika dan bisa saja di tentukan juga pusat dan provinsi. Dalam koalisi masih cair, tapi sangat mungkin dan Gerindra maju sudah ada 13 kursi," ungkap Tanjung.

Gerindra berupaya akan mengusung calon Walikota baru, dengan visi maju, berkeadilan dan terukur. Jika memang sudah ada koalisi gemuk yang dijalin poros tengah Golkar, pihaknya tidak akan gentar dan siap melawan. Mengingat saat ini Ketua DPW PKS sudah 95 persen katanya maju di Jawa Barat, maka masih ada calon lain dari PKS di Kota Bekasi yang sangat mungkin akan bersama calon dari Gerindra.

"Sekarang kita lihat rakyat masih kegusur, sekutu PKS Gerindra. Jika memang lawan lebih besar lebih empuk dilawan. Sah saja PKS ajukan Demis-Syikhu, tapi Pak Prabowo belum final, kita sudah siapkan bakal calon seperti Angga Wira, Dial Hasan, Mustofa, Ibnu Hajar Tanjung, Haikal dan Bambang Sunaryo, saat ini sedang digodok di dalam Gerindra," ungkapnya.

Ketua DPC Demokrat, Andi Zabidi bahkan mengakui hingga saat ini belum melakukan penjaringan namun sudah melakukan survey dan pihaknya dengan kursi yang ada di DPRD Kota Bekasi saat ini sadar tidak dapat mengajukan calon sehingga harus koalisi. Partai lain masih memiliki kesempatan menggandeng partai Demokrat.

"Kita berkaca dari Pilkada sebelumnya, maju sendiri karena kursinya cukup. Dan pada Pilkada ini kita harus berkoalisi misal dengan Golkar, PKS atau partai lainya. Masih sangat terbuka," katanya.

Dari PAN yang diwakili Hasyim Affandi mengatakan bahwa PAN akan berkoalisi dengan partai yang kadernya memiliki Visi yang sama membangun Kota Bekasi ke arah yang lebih baik. Pihaknya tidak menampik adanya pertemuan dengan sejumlah partai yang diinisiasi partai Golkar.

"Komunikasi itu wajar saja, namanya kita nggak bisa usung sendiri calon mengingat kursi di DPRD," katanya.

Hal senada juga di katakan perwakilan dari Hanura, Wakil Ketua Bidang OKK, Indra Lubis pihaknya menegaskan bahwa Hanura akan menjalin koalisi dengan partai lain dalam gelaran Pilkada Kota Bekasi. Dirinya menegaskan bahwa calon yang akan di usung nantinya bebas dari Narkoba dan berintegritas tinggi pada rakyat.

"Calon masih kita seleksi, dan harus ada koalisi," katanya.

Pengamat Politik Unisma, Adi Susila menilai Pilkada Kota Bekasi lebih sepi dibanding Pilkada Jawa Barat atau DKI Jakarta. KPU  harus kerja keras agar partisipasi publik lebih baik dibanding dengan Pilkada sebelumnya. Caranya adalah dengan sosialisasi kepada masyarakat dan banyak menggelar diskusi.

"KPU  harus gandeng semua unsur, elemen untuk sosialisasi dan media juga sangat penting. Hal ini jika Pilkada ingin meningkatkan partisipasi pemilih. Saya sangat setuju acara seperti ini," ungkapnya.

Reporter : Warso Sunaryo
Editor : Dakta Administrator
- Dilihat 1966 Kali
Berita Terkait

0 Comments