Kamis, 10/08/2017 08:15 WIB
PW Persistri Jawa Barat adakan Kajian Islam Intensive
BANDUNG_DAKTACOM: Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Istri (PW Persistri) Jawa Barat melalui Bidang Dakwah mengadakan kajian Islam intensive yang bertemakan Strategi Melawan Syetan di masjid Pusdai Jl. Diponegoro 63 Bandung pada hari Rabu (9/8) dengan pemateri Dr. Roni Nugraha, M.Ag, Dosen STAI PERSIS Bandung.
Kegiatan tersebut diikuti langsung oleh Ketua PW Persistri Jawa Barat, Hj. Ella Kamilawatie, S.Pd I, sekaligus memberikan sambutan, turut hadir pula Wakil Ketua Bidang Dakwah, Hj. Enung Nurjannah A. Qohar, Kabidagar Pengembangan Dakwah, Imas Karyamah. M.Pd., para tasykil PW, PD, PC se-Jawa Barat serta simpatisan.
Dalam kajiannya Dr. Roni lebih menekankan bagaimana kita bisa menahan hawa nafsu lebih membentengi diri dengan Istighfar karena syetan akan menyerang kita dari manapun agar kita menurutuhi perintahnya dan bersegeralah memohonkan ampunan kepada Allah jika kita melakukan dosa sekecil apapun dengan tidak mengulanginya lagi.
Dr. Roni juga menyampaikan, bahwa gerak utama iblis adalah yuzayin dan yuwaswis. Karenanya, iblis tidaklah superior, yuzayin dan yuwaswis ini diimplementasikan melalui beberapa gerakan.
Pertama, Menyerang dari arah depan dengan meragukan manusia akan hari kebangkitan kubur, menganggap neraka hal yang sepele sehingga mennyepelekan dosa. Di samping itu, gerak dari depan ini meragukan manusia akan kemampuan hati yang karenanya akan mendewakan rasio.
Kedua, Menyerang dari belakang dengan yuzayin terhadap dunia, sehingga dunia akan tampak indah dan karenanya pula lupa akan akherat.
Ketiga, menyerang dari kanan, yaitu yuzayin agar manusia membutuhkan segala hal yang pada hakekatnya tidak dibutuhkan karena ia termasuk kebutuhan semu dan juga bisa melalui semangat menambah-nambah ibadah (bid’ah).
Keempat, menyerang dari kiri berelasi dengan gerak yuzayin terhadap kemaksiatan. Hal ini berelasi dengan pakaian perempuan.
Saat manusia mengumandangkan doa sebagai ekspresi akan kerendahan dirinya di hadapan Allah, bujuk rayu iblis tidak akan mampu menembusnya.
Juga demikian saat manusia sujud sebagai ekspresi ketaatan yang bersumber pada kemauan mendengar tidak akan tergoda karenanya, iblis tidak bisa menggoda dari arah atas dan bawah.
Editor | : | |
Sumber | : | persis.or.id |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments