Sopir APTB Harus Angkut Penumpang di Dalam Halte
BEKASI_DAKTACOM: Sejak pertama kali didirikan halte bus Angkutan Perbatasan Terintegerasi Busway (APTB) di Kota Bekasi tak pernah digunakan. Untuk itu, kali ini Pemerintah Kota Bekasi menerapkan larangan bagi para sopir untuk mengangkut penumpang selain di halte yang telah disediakan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman mengatakan, larangan ini mulai berlaku pekan ini. Semua sopir bus APTB tak diperbolehkan menaikan serta menurunkan penumpang di luar halte.
"Ini akan diterapkan, jadi jangan sampai halte APTB jadi bangkai," ujar Supandi saat dihubungi wartawan (6/5).
Menurutnya, larangan seperti ini sudah pernah diterapkan. Namun, belum terlaksana, sebab dianggap banyak bersinggungan dengan berbagai kepentingan yang ada.
Di Kota Bekasi, APTB bukanlah satu-satunya moda transportasi umum yang digunakan warga. Ada beberapa alat transportasi lainnya seperti bus umum mayasari bhakti dan angkutan umum 'Koasi'. Sehingga, persaingan perebutan penumpang pun terjadi.
"Ini sama-sama kejar setoran, tidak seperti bus Transjakarta yang hanya bisa menarik penumpang di haltenya, kalau APTB harus berebut penumpang," jelasnya.
Pembangunan halte-halte APTB di Kota Bekasi menghabiskan dana sekitar Rp200 juta. Ada enam buah halte APTB berdiri di Kota Bekasi, yakni tiga buah terdapat di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, di daerah Rawa Panjang, di dekat pintu tol Bekasi Barat, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Barat, dan satu buah halte di dalam terminal Kota Bekasi.
Kondisi halte-halte APTB di Kota Bekasi amat memprihatinkan. Cat-cat biru yang melapisi badan bangunan telah terkelupas. Coretan-coretan tangan dari pihak idak bertanggungjawab pun penuh mengotori dinding halte. Semerbak bau tidak sedap keluar dari dalam halte. Ratusan puntung rokok bertebaran di lantai bangunan. Tak hanya itu sampah-sampah bekas bungkus makanan pun berserakan dimana-mana.
Halte-halte tersebut juga sering dijadikan sebagai tempat istrirahat para gelandangan dan pengemis (gepeng) serta pedagang asongan .
Berdasarkan pantauan Dakta, salah satu halte jalan Joyo Martono bahkan dipenuhi sampah untuk halte lajur jalan sebelah timur tersebut. Sementara jalur ruas sebelahnya, pintu Halte APTB justru tertutup rapi. ***
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Lepas 420 Calon Jamaah Haji Kloter Pertama ke Tanah Suci
- Kabid SD Disdik Kota Bekasi Marwah Zaitun Bersyukur Kota Bekasi Masuk dalam Program Astacita Persiden di Bidang Pendidikan
- Toilet Sekolah Tidak Terurus Bau dan Kotor Jajaran Dinas Pendidikan Tidak Peduli.
- 100 Hari Kerja Wali dan Wakil Wali Kota Bekasi, 2 BUMD Dinobatkan Penghargaan Nasional
- Muhammad Kamil Syaikhu : Warga Rela Bayar Mahal Kalau Kualitas Air Perumda PDAM Tirta Patriot Baik
- Pemkot Bekasi Segel Bangunan Tak Berizin di Pekayon Jaya
- Momen Haru Ibu Wali Kota Bekasi Temui Para Lansia, Berikan Tanda Cinta dan Ajak Tetap Berkarya di Usia Senja
- Rakor Forum Bekasi Sehat, Wali Kota Bekasi Akan Wujudkan Kota Bekasi yang Lebih Sehat dan Nyaman untuk Warga.
- Aksi Gabungan Camat Bekasi Selatan, Bersihkan Banner Tak Berizin
- Pemkot Bekasi Terbitkan Surat Edaran Larangan Kendaraan Dinas Untuk Mudik
- Tri Adhianto Sewot, Bawahanya Lurah Jatiraden Minta Bantuan Pembelian Pendingin Ruangan Ke Warga
- HUT ke-28 Kota Bekasi: Tri Adhianto dan Haris Bobiho Sumbangkan Gaji Pertama untuk Warga Terdampak Banjir
- Warga Mengeluh Sampah Pasca Banjir Belum Juga Diangkut Dinas Lingkungan Hidup
- Membludak, Pemkot Bekasi Dihimbau Tak Tumpuk Bantuan dan Segera Distribusikan Pada Korban Banjir
- Kota Bekasi Butuh 69 Milyar Perbaiki Kerusakan Infrastruktur Imbas Banjir yang Terjadi
0 Comments