Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 04/08/2017 06:30 WIB

Aparat Pastikan Berita Pencurian Ampli Benar Terjadi

konpres Polrestro Bekasi
konpres Polrestro Bekasi
CIKARANG_DAKTACOM: Polres Metro Bekasi membantah pria yang dibakar hidup-hidup oleh massa karena dituduh mencuri amplifier mushala Alhidayah di kp. di Kampung Muara Bakti RT 12 RW 07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan pada selasa kemarin merupakan korban salah sasaran.
 
Seorang pria yang diketahui berinsial AM (30) warga Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi ditangkap oleh warga Kampung Muara Bakti Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan diduga melakukan pencurian amplifier di Mushala Al Hidayah, pada Selasa (1/8)
 
Warga yang mengetahui adanya pencurian itu dengan beringas memukul pelaku hingga akhirnya sekarat dan membakar jasadnya hingga meninggal dunia karena mengalami luka bakar 80 persen.
 
Setelah kejadian itu, beredar video detik-detik massa membakar jasad pria tersebut, bahkan disebutkan bahwa pria itu korban salah sasaran.
 
Dalam berita di media sosial disebutkan, pria yang berprofesi sebagai tukang service itu bukan membawa ampifier mushola tetapi amplifier yang sengaja ingin diservicenya.
 
Namun berita di media sosial itu dibantah oleh Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra.
 
Ia mengatakan hasil penyelidikan menunjukan, bahwa orang yang dibakar massa adalah diduga pelaku pencurian amplifier musalah, hal itu diperkuat oleh keterangan saksi penjaga atau marbot musalah tersebut.
 
"Pelapor marbot musala menyatakan mulanya mengetahui 3 unit amplifier di musalanya hilang setelah pria yang belakangan bernisial MA itu keluar meninggalkan musala.
 
Berdasarkan keterangan saksi patut diduga pria tersebut merupakan pelaku pencurian karena selain amplifier yang dibawa pelaku di motornya, tas pelaku berisi amplifier yang diakui merbot merupakan milik mushola.
 
Ia juga menyesalkan adanya tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga, dan mengaku akan menyelidiki warga yang terlibat.
 
Asep menambahkan, berita yang ada di media sosial itu juga dikategorikan hoax, pihaknya pun telah mengidentifikasi akun yang pertama kali menyebarkan isu tersebut.
 
Sejauh ini sudah ada 3 akun yang diketahui menyebarkan berita tersebut dan mengultimatum agar berhenti menyebarkan isu bohong.
Reporter : Ardi Mahardika
Editor :
- Dilihat 1776 Kali
Berita Terkait

0 Comments