Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 01/08/2017 09:15 WIB

DDII: Dana Haji lebih Baik untuk Memfasilitasi Haji dan Umrah

Mohammad Siddiq Ketua Dewan Dawah Indonesia
Mohammad Siddiq Ketua Dewan Dawah Indonesia
JAKARTA_DAKTACOM: Mencermati keputusan pemerintah menggunakan dana haji guna membangun infrastruktur, dinilai tidak tepat oleh Ketua Umum Dewan Dakwah, Drs. Mohammad Siddik, MA. 
 
Menurutnya, dana tersebut lebih baik dan lebih logis digunakan untuk fasilitas jamaah haji Indonesia di Tanah suci. Hal tersebut disampaikan di sela-sela sambutan mengawali acara Silaturrahim Keluarga Besar Dewan Da’wah di Aula Masjid Al Furqan, Jakarta beberapa waktu lalu.
 
Sebagaimana diketahui jumlah jamaah haji Indonesia kurang lebih 216.000 orang pertahun. Setiap tahunnya jamaah haji mengalami banyak masalah kesehatan, dari yang ringan hingga membutuhkan penanganan medis bahkan hingga meninggal dunia. Selama ini, penanganan kesehatan jamaah haji Indonesia dinilai kurang memadai. 
 
Setiap jamaah hanya didampingi dengan seorang dokter tanpa ada fasilitas permanen yang mendukung. Pengadaaan rumah sakit dan fasilitas kesehatan tersebut tidak hanya dipergunakan saat Haji, bahkan untuk menunjang jamaah Umrah sepanjang tahun.
 
“Tidak tepat membangun infrastruktur dengan dana haji. Lebih baik bangun Rumah Sakit Indonesia di sana, penginapan Indonesia, pesawat khusus haji dan fasilitas lainnya. Sekarang ini Pemerintah seharusnya lebih banyak memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan jamaah haji,” tegas Siddik.
 
Selanjutnya, Mantan Direktur IDB ini mengatakan, ekonomi makro saat ini terlihat menguntungkan kapitalis besar dan nampak jelas berbagi sumber daya alam, sedangkan ekonomi mikro atau retail telah terbukti menggerakkan masyarakat bangsa kita terus menerus.
 
Sebagai contoh, Tiongkok menurutnya sebagai negara terbesar yang menguasai ekonomi dunia; sejumlah produknya tersebar di berbagai negara yang penduduknya mayoritas muslim maupun non-muslim. Padahal, faktanya mereka sendiri sangat tidak ramah dengan Islam. Daerah perbatasan Tiongkok Xinjiang; penduduknya didiskriminasi dengan berbagai peraturan yang ketat lantaran mereka muslim.
Editor :
Sumber : Rilis Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
- Dilihat 1554 Kali
Berita Terkait

0 Comments