Senin, 31/07/2017 08:45 WIB
CORE: Daya Beli Warga Rendah, Pemerintah Harus Beri Stimulus
JAKARTA_DAKTACOM: Pemerintah diminta segera memberi stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat masih cenderung lemah di awal semester II tahun ini. Stimulus tersebut berupa penjagaan laju inflasi, penciptaan kesempatan kerja, dan transmisi kebijakan moneter ke riil.
Mohammad Faisal, Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) menjelaskan, ketiga stimulus tersebut bisa jadi cara jitu untuk mendongkrak daya beli karena bersifat jangka pendek.
"Yang pertama inflasi, harus ditahan sampai kondisi ekonomi lebih baik dan daya beli masyarakat lebih baik," ujar Faisal pada, Ahad (30/7).
Cara kedua adalah lewat penciptaan lapangan kerja. Cara ini disebutnya dapat menaikkan tingkat pendapatan masyarakat sehingga turut mengerek daya beli. Adapun hal ini, dapat dilakukan secara langsung dari proyek-proyek pemerintah, ataupun secara tidak langsung melalui investasi.
Selanjutnya, transmisi kebijakan moneter ke riil. "Caranya yaitu dengan mengatasi kebuntuan penyaluran kredit perbankan ke sektor riil (yang membutuhkan modal)," terang Faisal.
Adapun penurunan daya beli masyarakat menunjukkan bahwa sektor ekonomi mikro tengah mengalami masalah, meski secara makro, terjadi perbaikan pertumbuhan di beberapa indikator, di mana hal ini terlihat dari lebih baiknya pertumbuhan ekonomi kuartal I lalu.
Namun, Faisal meramalkan bahwa kondisi ekonomi di kuartal II tidak cukup baik, sehingga daya beli masyarakat masih melemah dibandingkan kuartal I lalu.
Menurutnya, penurunan daya beli sendiri terjadi lantaran tertekan inflasi tinggi dalam enam bulan pertama tahun ini yang dipicu oleh meningkatnya komponen tingkat harga yang diatur oleh pemerintah (adminstered price).
Inflasi semester I 2017 mencapai 2,4 persen, membuat pendapatan riil masyarakat tergerus sekitar 1,4 persen, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah, terutama di perkotaan," terang Faisal.
Selain itu, lemahnya daya beli juga dipicu oleh sifat menahan belanja yang digencarkan masyarakat, khususnya golongan kelas menengah. Hal ini terlihat dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan dalam sembilan bulan terakhir.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini, pemerintah melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) masih terus mencermati perkembangan ekonomi luar negeri dan domestik.
Khusus untuk domestik, Sri Mulyani mengatakan akan mencermati indikator industri jasa keuangan, terutama pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan dan juga lembaga keuangan non-bank. Bersamaan dengan itu, denyut kegiatan ekonomi mulai dari sektor retail, perdagangan, dan ekspor.
"Kami juga perlu melihat daya beli masyarakat, walaupun dalam hal ini inflasi cukup rendah kalau dibandingkan tahun lalu. Namun, kita harus perlu waspada karena sekarang muncul keluhan dari masyarakat terutama dari kelas menengah," ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Editor | : | |
Sumber | : | Bisnis.com |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments